Minggu, 13 Mei 2012

Tolong Dijaga Jangan Dirusak



cerpen karya Dinda Milenia Salsabila

Disebuah desa tepatnya di tepi pantai, terdapat banyak anggota masyarakat yang hidup disana. Banyak diantara mereka yang bertahan hidup dengan memanfaatkan hasil laut yang ada didalamnya. Mereka menggunakan bom untuk menangkap ikan-ikan dan hewan-hewan air lainnya. Dengan menggunakan cara tersebut, pastinya banyak benih-benih ikan yang mati sehingga mengancam ikan tersebut punah. Di dalam laut tersebut terdapat persahabatan antara ikan badut, ikan pari, dan juga ikan kakap yang sudah lama menjalin persahabatan. Ikan badut tersebut bernama Nemo, ikan pari bernama Loli, dan ikan kakap bernama Pet.
          Pada suatu hari, ketiga ikan tersebut pergi bermain ke suatu tempat, “ Kita kesana yuk ! sambil kita bermain kesana “ ajak Memo. Loli dan Pet menjawab dengan serentak, “ yuk, sepertinya seru tuh main disana ! “
          Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi bermain kesana. Setelah sampai, mereka bertemu seekor kepiting yang bernama Crab yang sedang meringis kesakitan. “ Tolong.. Tolong saya “ Teriak Crab. Loli, Pet, dan juga Memo  mendengar teriakan tersebut. “ Kamu kenapa? Kenapa kakimu terluka?” Tanya Loli. Crab pun menjawab “ Tolong aku, bawa saya kembali kerumah! “ Mereka bertiga pun bergegas enolong Crab. Pet bertanya kepada Crab, “Mengapa kamu bisa terluka seperti ini ? “Crab pun menjawab pertanyaan Pet dengan perasaan sedih, “ Ini ulah manusia yang telah meledakkan bom di saat aku bermain. Ayahku sudah mati akibat ulah tangan manusia “. Memo pun melanjutkan pertanyaan dari Pet, “ Apakah begitu sejahatnya manusia ? Sampai – sampai meledakkan bom sehingga membuat celaka hewan-hewan air “. Crab menjawab pertanyaan dari Memo, “ Iya. Tempat tinggalku telah di rapas oleh tangan manusia yang tidak memiliki hati itu! “
          “ Dasar! Aku sangat marah dengan manusia-manusia itu! Tega sekali mereka berbuat seperti itu terhadap kita! “ Jawab Pet dengan geram. “Sudah- sudah. Kalian jangan ribut seperti ini. Hari sudah sore, sebaiknya kalian pulang ke rumah masing-masing” jawab Crab.
          Loli, Memo, dan Pet akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah masing-msning. Sesampainya di rumah, Memo pun beristirahat. Memo menceritakan kepada ayah dan ibunyatentang hal yang telah di ceritakan oleh Crab tadi.
          Pada suatu hari Loli, Pet dan Memo bermain di suatu daerah yang sangat jauh dari rumah mereka. Mereka sangat asyik bermai  sehingga mereka lupa waktu. “Wah, hari sudah malam! Kita sudah telat! “ Pet berkata. Mereka pun bergegas pulang. Tetapi, pada saat di perjalanan, mereka tersesat. “ Kita sudah di mana ?” Tanya memo. Mereka sudah mencari jalan keluar, tetapi tetap saja mereka tidak bisa pulang.
          “Bagaimana ini ? Kita tidak bisa pulang!” Kata Loli dengan raut muka yang ketakutan. Akhirnya mereka beristirahat di suatu terumbu karang. Keesokan harinya pada saat mereka bangun tidur, ternyata hari sudah pagi. Ternyata ada manusia yang sudah menyiapkan bom untuk meledakkan daerah sekitar tempat mereka beristirhat. “Ayo, lari! Ada manusia yang ingin meledakkan bom di sini!” Teriak Pet mengajak Memo dan Pet untuk pergi. Mereka tidak sempat untuk berlari, mereka pun mati akibat ulah tangan manusia tersebut
          Banyak lumba-lumba yang mati terdampar akibat peledakkan bom yang sering dilakukan oleh manusia. Masyarakat – masyarakat yang hidup bergantung dengan isi laut tersebut sekarang susah mendapat hewan-hewan air.
          Jadi, kita sebagai manusia jangan merusak isi laut dengan cara meledakkan bom ataupun juga merusak lingkungan karena terdapat banyak hewan-hewan yang kehilangan tempat tinggal dan juga benih-benih ikan yang akan besar tersebut akan mati sehingga akan mengalami kepunahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar