Kamis, 31 Mei 2012

Keanekargaman Hayati Indonesia


Keanekaragaman hayati (makhluk hidup) di Indonesia meupakan salah satu keanekaragaman tertinggi di dunia. Hal ini dikarenakan Indonesia beriklim tropis, tanahnya subur, dan memiliki curah hujan yang tinggi. Keanekaragaman yang tinggi di Indonesia terdapat di hutan hujan tropis. oleh karena itu, hutan hujan tropis sering disebut gudangnya plasma nutfah.

Penyebab Kelangkaan Hewan dan Tumbuhan

1. Tingkat Reproduksi Rendah

yaitu pada hewan yang masa kehamilannya lama dan jumlah keturunan yang dilahirkan sedikit. Misalnya gajah, badak, dan harimau.

2. Bencana Alam

Bencana alam dapat menyebabkan kerusakan ekosistem bahkan punahnya organisme tertentu, seperti Tsunami di Aceh dan meletusnya Gunung Krakatau.

3. Aktivitas Manusia

a. Perburuan dan penangkapan beberapa jenis hewan tertentu yang terus menerus dapat berakibat langka atau punahnya jenis hewan tertentu.

b. Penangkapan ikan, udang, atau hewan air lainnya dengan menggunakan bahan kimia, listrik, maupun bahan pledak yang mengakibatkan kematian semua hewan di perairan dan akibatnya organisme di peraian menjadi punah.

c. Penebangan hutan secara liar mengakibatkan rusaknya hutan dan bahkan punahnya berbagai jenis flora dan fauna.

d. Mengembangkan secara besar-besaran tumbuhan dan hewan tertentu, terutama yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, mengakibatkan tumbuhan dan hewan liar hidupnya terdesak dan akhirnya memjadi langka bahkan menjadi punah.

e. Mendatangkan (introduksi) tumbuhan dan hewan tertentu dari negara lain dan mngembangkannya dapat mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati karena tumbuhan dan hewan asli berkurang.


Pelestarian adalah untuk mempertahankan ekosistem yang terdiri atas :a. Memperkenalkan atau menyosialisasikan tumbuhan dan hewan langka kepada masyarakat.

b. Merehabilitasi dan mereboisasi (penanaman kembali) lahan kritis yang dahulunya merupakan habitat yang cocok bagi tumbuhan an satwa langka.

c. Pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan exsitu.

>> Pelestarian Insitu (di dalam habitat asli)
Melakukan pelestarian habitat atau lingkungan hidup organisme yang di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati yang cukup tinggi dan khas. misalnya : Suaka Margasatwa, cagar alam, atau taman nasional.

>> Pelestarian Exsitu (di luar habitat asli)
Melakukan koleksi dan penangkaran tumbuhan dan hewan langka di luar habitat aslinya. kawasan ini dapat beupa kebun binatang dan kebun koleksi tumbuhan.

d. Pengaturan pemanfaatan tumbuhan dan hewan melalui cara :

>> Tebang Pilih
>> Perburuan hewan tertentu pada musim tertentu
>> Peremajaan hutan
>> Budi daya tumbuhan dan hewan langka
>> Mendirikan pusat studi hewan dan tumbuhan langka di beberapa wilayah.

1. Cagar Alam
Cagar alam adalah suatu daerah hutan suaka alam yang di terapkan sebagai daerah perlindungan bagi keadaan alamnya yang khas, termasuk flora, fauna, dan faktor abiotik yang perlu di lindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
2. Hutan Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah kawasan hutan yang di peruntukan untuk perlindungan alam hayati dan atau manfaat-manfaat lain.
3. Suaka Margasatwa
Suka margasatwa adalah hutan suaka alam yang di tetapkan sebagai suatu tempat perlindungan bagi satwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional.
4. Taman Nasional
Taman nasional adalah perlindungan alam yang meliputi daerah luas, tanpa adanya tempat tinggal dan biasanya berfungsi sebagai tempat rekreasi.

Minggu, 13 Mei 2012

Tolong Dijaga Jangan Dirusak



cerpen karya Dinda Milenia Salsabila

Disebuah desa tepatnya di tepi pantai, terdapat banyak anggota masyarakat yang hidup disana. Banyak diantara mereka yang bertahan hidup dengan memanfaatkan hasil laut yang ada didalamnya. Mereka menggunakan bom untuk menangkap ikan-ikan dan hewan-hewan air lainnya. Dengan menggunakan cara tersebut, pastinya banyak benih-benih ikan yang mati sehingga mengancam ikan tersebut punah. Di dalam laut tersebut terdapat persahabatan antara ikan badut, ikan pari, dan juga ikan kakap yang sudah lama menjalin persahabatan. Ikan badut tersebut bernama Nemo, ikan pari bernama Loli, dan ikan kakap bernama Pet.
          Pada suatu hari, ketiga ikan tersebut pergi bermain ke suatu tempat, “ Kita kesana yuk ! sambil kita bermain kesana “ ajak Memo. Loli dan Pet menjawab dengan serentak, “ yuk, sepertinya seru tuh main disana ! “
          Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi bermain kesana. Setelah sampai, mereka bertemu seekor kepiting yang bernama Crab yang sedang meringis kesakitan. “ Tolong.. Tolong saya “ Teriak Crab. Loli, Pet, dan juga Memo  mendengar teriakan tersebut. “ Kamu kenapa? Kenapa kakimu terluka?” Tanya Loli. Crab pun menjawab “ Tolong aku, bawa saya kembali kerumah! “ Mereka bertiga pun bergegas enolong Crab. Pet bertanya kepada Crab, “Mengapa kamu bisa terluka seperti ini ? “Crab pun menjawab pertanyaan Pet dengan perasaan sedih, “ Ini ulah manusia yang telah meledakkan bom di saat aku bermain. Ayahku sudah mati akibat ulah tangan manusia “. Memo pun melanjutkan pertanyaan dari Pet, “ Apakah begitu sejahatnya manusia ? Sampai – sampai meledakkan bom sehingga membuat celaka hewan-hewan air “. Crab menjawab pertanyaan dari Memo, “ Iya. Tempat tinggalku telah di rapas oleh tangan manusia yang tidak memiliki hati itu! “
          “ Dasar! Aku sangat marah dengan manusia-manusia itu! Tega sekali mereka berbuat seperti itu terhadap kita! “ Jawab Pet dengan geram. “Sudah- sudah. Kalian jangan ribut seperti ini. Hari sudah sore, sebaiknya kalian pulang ke rumah masing-masing” jawab Crab.
          Loli, Memo, dan Pet akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah masing-msning. Sesampainya di rumah, Memo pun beristirahat. Memo menceritakan kepada ayah dan ibunyatentang hal yang telah di ceritakan oleh Crab tadi.
          Pada suatu hari Loli, Pet dan Memo bermain di suatu daerah yang sangat jauh dari rumah mereka. Mereka sangat asyik bermai  sehingga mereka lupa waktu. “Wah, hari sudah malam! Kita sudah telat! “ Pet berkata. Mereka pun bergegas pulang. Tetapi, pada saat di perjalanan, mereka tersesat. “ Kita sudah di mana ?” Tanya memo. Mereka sudah mencari jalan keluar, tetapi tetap saja mereka tidak bisa pulang.
          “Bagaimana ini ? Kita tidak bisa pulang!” Kata Loli dengan raut muka yang ketakutan. Akhirnya mereka beristirahat di suatu terumbu karang. Keesokan harinya pada saat mereka bangun tidur, ternyata hari sudah pagi. Ternyata ada manusia yang sudah menyiapkan bom untuk meledakkan daerah sekitar tempat mereka beristirhat. “Ayo, lari! Ada manusia yang ingin meledakkan bom di sini!” Teriak Pet mengajak Memo dan Pet untuk pergi. Mereka tidak sempat untuk berlari, mereka pun mati akibat ulah tangan manusia tersebut
          Banyak lumba-lumba yang mati terdampar akibat peledakkan bom yang sering dilakukan oleh manusia. Masyarakat – masyarakat yang hidup bergantung dengan isi laut tersebut sekarang susah mendapat hewan-hewan air.
          Jadi, kita sebagai manusia jangan merusak isi laut dengan cara meledakkan bom ataupun juga merusak lingkungan karena terdapat banyak hewan-hewan yang kehilangan tempat tinggal dan juga benih-benih ikan yang akan besar tersebut akan mati sehingga akan mengalami kepunahan.