Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk
permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya
permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau
pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau
jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme,
vulkanisme,
dan seisme atau gempa
Vulkanisme
Semua gejala di dalam bumi sebagai
akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi
karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga magma untuk menekan
batuan yang ada di sekitarnya.
Lalu apa yang disebut magma? Magma
adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit bumi,
terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Magma terjadi
akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun suhunya cukup
tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya
adanya retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair
pijar atau disebut magma.
Magma bisa bergerak ke segala arah,
bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika gerakan magma tetap di bawah
permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang bergerak dan
mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Ekstrusi magma inilah
yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkan.
Hal ini berarti intrusi magma tidak
mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang
bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma
bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan
berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme)
menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api),
yaitu:
- Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam
dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
- Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan
batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga
menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.
- Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis
menyusup di antara lapisan batuan.
- Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi
magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
- Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun
lebih kecil.
- Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan,
berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
Tentunya
Anda masih ingat bahwa jika aktivitas magma mencapai ke permukaan bumi, maka
gerakan ini dinamakan ekstrusi magma. Jadi ekstrusi magma adalah proses keluarnya
magma ke permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya
gunung api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa
terjadi di lautan. Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan.
Secara
umum ekstrusi magma dibagi dalam tiga macam, yaitu:
- Ekstrusi linier, terjadi jika magma keluar lewat
celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan
gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung
api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
- Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat
dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat
pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika
Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km persegi.
- Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah
lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya
Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat erupsi dan bahan
yang dikeluarkannya, ada 3 macam gunung berapi sentral, yaitu:
- Gunung api perisai. Gunung api ini terjadi karena magma
yang keluar sangat encer. Magma yang encer ini akan mengalir ke segala
arah sehingga membentuk lereng sangat landai. Ini berarti gunung ini tidak
menjulang tinggi tetapi melebar. Contohnya: Gunung Maona Loa dan Maona Kea
di Kepulauan Hawaii.
- Gunung api maar. Gunung api ini terjadi akibat adanya
letusan eksplosif. Bahan yang dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber
magmanya sangat dangkal dan sempit. Gunung api ini biasanya tidak tinggi,
dan terdiri dari timbunan bahan padat (efflata). Di bekas kawahnya seperti
sebuah cekungan yang kadang-kadang terisi air dan tidak mustahil menjadi
sebuah danau. Misalnya Danau Klakah di Lamongan atau Danau Eifel di
Prancis.
- Gunung api strato. Gunung api ini terjadi akibat erupsi
campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian secara terus menerus.
Hal ini menyebabkan lerengnya berlapis-lapis dan terdiri dari
bermacam-macam batuan. Gunung api inilah yang paling banyak ditemukan di
dunia termasuk di Indonesia. Misalnya gunung Merapi, Semeru, Merbabu,
Kelud, dan lain-lain
TEKTONISME
Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang di maksud lipatan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara horizontal yang menyebabkan lapisan permukaan bumi menjadi berkerut dan melipat. Patahan adalah permukaan bumi hasil dari gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi menjadi retak dan patah. Ada dua jenis tektonisme, yaitu Epirogenesa dan Orogenesa. Epirogenesa adalah proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah vertiGempa bumi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak
bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk
menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita
walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
1 Tipe gempa bumi2 Penyebab terjadinya gempa bumi3 Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21 |
Tipe gempa bumi
- Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
- Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
- Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
- Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
- Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi. penyebab terjadinya gempa bumi
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km
4.
kal, baik ke atas maupun ke bawah
melewati daerah luas. Ada dua Epirogenesa :
5. Epirogenesa
positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga
permukaan air laut terlihat naik.
6. Epirogenesa
negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga
permukaan air laut terlihat turun.
7.
Orogenesa adalah pergerakan lempeng
tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit. Tektonik Orogenesa
biasanya disertai proses pelengkungan (Warping, lipatan (Folding, patahan
(Faulting) dan retakan (Jointing). Serta salah satu contoh hasil Orogenesa
adalah deretan Pegunungan Mediterania
TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat
umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga
endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen
terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
- Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
- Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
- Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar