Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk
memutuskan jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada
dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk
jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat
komponen elektronika arus lemah.
Tiga macam saklar
tekan/tombol
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel
pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan
sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan
umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai
terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk
mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan
logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa
diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena alat ini bisa dipakai pada
mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian pengontrolan.
SAKLAR
TOOGLE
Saklar toggle merupakan bentuk saklar yang paling sederhana,
dioperasikan oleh sebuah tuas toggle yang dapat ditekan ke atas dan ke bawah.
Menurut konvensinya, posisi tuas ke bawah mengindikasikan kondisi Off atau
kontak saklar terputus, dan posisi tuas ke atas mengindikasikan kondisi On atau
kontak saklar terhubung.
saklar toggle yang lebih besar memiliki dua buah tag
terminal, yang mengindikasikan bahwa saklar-saklar ini memiliki kontak jenis
single pole single throw atau satu kutub satu arah, yang biasanya disingkat
dengan istilah saklar SPST.
Saklar-saklar toggle yang berukuran lebih kecil memiliki
tiga buah tag terminal, yaitu kontak jenis single pole double throw atau satu
kutub dua arah, biasanya disingkat dengan istilah saklar SPDT. Tag terminal
yang berada ditengah adalah jalur arus bersama dan dapat membentuk kontak
dengan salah satu dari kedua tag lainnya. Kontak-kontak semacam ini disebut
sebagai kontak-kontak ganti changeover contact.
Saklar
Rocker
Saklar rocker ini bekerja dengan cara yang sama seperti
saklar toggle, dimana terdapat sebuah tuas yang dapat ditekan ke atas dan ke
bawah. Tuas saklar-saklar ini biasanya disebut dengan tuas rocker, bentuknya seperti
tombol bel listrik.
Umumnya terdapat dua buah angka pada tuas rocker, angka 1
dan 0. Apabila tuas ditekan pada angka 1, mengindikasikan bahwa saklar dalam
posisi On, dan bila tuas ditekan pada angka 0, mengindikasikan saklar dalam
posisi Off.
Contoh saklar rocker
seperti yang terlihat dibawah ini
Saklar
Geser
Saklar-saklar geser digunakan untuk tujuan-tujuan yang sama
dengan penggunaan saklar toggle, namun jenis ini dioperasikan dengan
menggunakan sebuah kenop geser.
Saklar
Kunci
Saklar kunci merupakan jenis saklar yang hanya dapat
dihidupkan dan dimatikan dengan menggunakan sebuah kunci. Hanya pasangan kunci
dan alat pengunci yang tepat yang dapat digunakan untuk mengoperasikan saklar.
Saklar-saklar kunci dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
tingkat keamanan yang tinggi, seperti rangkaian kontrol listrik dalam industri.
Saklar
Geser
Saklar-saklar geser digunakan untuk tujuan-tujuan yang sama
dengan penggunaan saklar toggle, namun jenis ini dioperasikan dengan
menggunakan sebuah kenop geser.
Kapasitor / Kondensator
gambar : wujud asli
kapasitor / ELCO
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan
muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum
dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung
plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul
pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
gambar : kondensator
dan simbol
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup
negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif,
karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini
"tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di
alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya
muatan-muatan positif dan negatif di awan.
Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi :
Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat
diubah)
Kondensator elektrolit (Electrolit Condenser = Elco)
Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)
gambar : kapasitor
berkapasitar kecil
Kapasitansi
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu
kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18
menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday
membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1
farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1
coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q = C.V
ket :
Q = Muatan elektron dalam C (coulombs)
C = Nilai kapasitansi dalam F (farads)
V = Besar tegangan dalam V (volt)
Untuk rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah
sangat besar sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF
(10-6 F), nF (10-9 F) dan pF (10-12 F). Konversi satuan penting diketahui untuk
memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca
sebagai 47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100pF.
1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
1 µF = 10-6 F
1 nF = 10-9 F
1 pF = 10-12 F
Fungsi kapasitor adalah sebagai berikut :
Sebagai filter (penyaring) dalam rangkaian Power Supply,
Sebagai Pembangkit frekuensi dalam rangkaian antena ataupun
dalam rangkaian lainnya,
Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian
yang lain,
Menghilangkan Loncatan api (bouncing) bila saklar dari beban
di pasang.
Menghemat daya listrik,
Meredam Noise, dll
Tipe Kapasitor :
Kapasitor Electrostatic
Kapasitor Electrolytic
Kapasitor Electrochemical
Tegangan Kerja (working voltage)
Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan
sehingga kapasitor masih dapat bekerja dengan baik. Para elektro- mania
barangkali pernah mengalami kapasitor yang meledak karena kelebihan tegangan.
Misalnya kapasitor 10uF/25V, maka tegangan yang bisa diberikan tidak boleh
melebihi 25 volt dc. Jika kita memaksakannya, maka kapsitor itu akan meledak
karena dia tidak bekerja pada tegangan kerjanya.Umumnya kapasitor-kapasitor
polar bekerja pada tegangan DC dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan
AC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar