Solat Qasar Takrifan
Solat Qasar adalah mengqasarkan
(memendekkan) solat yang empat rakaat iaitu Zuhur, Asar dan Isya’
kepada dua rakaat sementara solat Maghrib dan solat Subuh tidak
boleh diqasarkan.
Hukum Qasar
Harus berdasarkan kepada dalil berikut:
i.Al-Quran surah al-Nisa’ ayat 101 yang bermaksud;
“Dan apabila kamu musafir di muka bumi, maka kamu tidaklah berdosa mengqasarkan (memendekkan) solat jika kamu takut diserang oleh orang kafir…”
ii. Al-Sunnah
yang bermaksud;
‘Ya’la bin Umayyah pernah bertanya kepada Umar bin al- Khattab, “Kenapa kita perlu mengqasarkan
solat sedangkan kita berada dalam keamanan?” Lalu beliau
menjawab, “Aku telah bertanya kepada Nabi s.a.w., dan Baginda
bersabda, solat qasar itu adalah sedekah yang Tuhan telah bersedekah kepadamu, maka terimalah sekalian kamu akan sedekah- Nya”
(Riwayat al-Nasa’i dan Abu Daud)
Jarak Dibenarkan Qasar
Dua marhalah iaitu empat burudin di mana setiap burudin mempunyai empat farsakh dan setiap farsakh terdiri daripada 5514 meter mengikut kiraan moden. Dari itu, dua marhalah adalah bersamaan 89 kilometer.
Syarat Solat Qasar
i. Hendaklah pelayaran atau perjalanan itu diharuskan oleh syara’.
ii.Jauh pelayaran atau perjalanan itu tidak kurang daripada dua marhalah (89 kilometer / 56 batu).
iii.Berniat qasar di dalam takbiratul ihram.
iv.Tidak berimam dengan orang yang solat tamam (sempurna).
v.Hendaklah solat yang diqasarkan itu terdiri dari solat empat rakaat. Contoh Niat
أصلي فرض الظهر ركعتين قصرا لله تعالى (Sahaja aku solat fardhu Zuhur dua rakaat Qasar kerana Allah Taala)
2.0 Solat Jama'Takrifan
Solat Jama’ terbahagi kepada :
.
Jama’ Taqdim iaitu mengerjakan solat Zuhur dan solat Asar dalam
waktu Zuhur atau solat Maghrib dan solat Isya’ dalam waktu
Maghrib.
.Jama’ Ta’khir iaitu mengerjakan solat Zuhur dan
solat Asar dalam waktu Asar atau solat Maghrib dan solat Isya’
dalam waktu Isya’.
Syarat Solat Jama’
SolatJama’ Taqdim
i.Hendaklah bersolat secara tertib iaitu mendahulukan solat
Zuhur daripada solat Asar dan solat Maghrib daripada solat
Isya'.
Hendaklah niat Jama’ Taqdim di dalam solat pertama
sebelum salam tetapi yang afdhalnya di dalam takbiratul
ihram.
Berturut-turut di antara solat yang dijama’kan itu.
Berkekalan pelayaran atau perjalanan itu hingga takbiratul
ihram solat yang kedua.
.Berkeyakinan adanya waktu solat yang pertama (Zuhur atau
Maghrib) berkekalan sehingga didirikan solat yang kedua (Asar
atau Isya’). Solat Jama’ Ta’khir
Hendaklah berniat
jama’ dalam waktu pertama iaitu Zuhur atau Maghrib.
.Berkekalan pelayaran atau perjalanan hingga memberi
salam solat yang kedua. ContohNiat
Jama’ Taqdim
Jama’ Taqdim Empat Rakaat
أصلي فرض الظهر اربع ركعات مجموعا إليه العصر اداء لله تعالى (Sahaja aku solat fardhu Zuhur empat rakaat dihimpunkan kepadanya Asar tunai kerana Allah Taala)
.NiatJama’ Taqdim Beserta Qasar
أصلي فرض الظهر ركعتين قصرا مجموعا إليه العصر اداء لله تعالى (Sahaja aku solat fardhu Zuhur dua rakaat dihimpunkan kepadanya Asar tunai kerana Allah Taala)
Jama’ Ta’khir
.Jama’ Ta’khir Empat Rakaat
أصلي فرض الظهر اربع ركعات مجموعا إلى العصر اداء لله تعالى (Sengaaja aku solat fardhu Zuhur empat rakaat dihimpunkan kepada Asar tunai kerana Allah Taala)
NiatJama’ Ta’khir Beserta Qasar
أصلي فرض الظهر ركعتين قصرا مجموعا إلىالعصر اداء لله تعالى (Sahaja aku solat fardhu Zuhur dua rakaat dihimpunkan kepada Asar tunai kerana Allah Taala
Sabtu, 17 Maret 2012
Puisi adalah rangkaian atau susunan kata yg indah, bermakna, dan memiliki aturan serta unsur-unsur bunyi.
menciptakan sebuah puisi yg indah
Menulis
puisi biasanya dijadikan media untuk mencurahkan perasaan, pikiran,
pengalaman, dan kesan terhadap suatu masalah, kejadian, dan kenyataan
di sekitar kita.
Nah langkah-langkah penciptaan puisi itu sendiri terdiri atas empat tahap penting, yaitu :
PENCARIAN
IDE, dilakukan dengan mengumpulkan atau menggali informasi melalui
membaca, melihat, dan merasakan terhadap kejadian/peristiwa dan
pengalaman pribadi, sosial masyarakat, ataupun universal (kemanusiaan
dan ketuhanan).
PERENUNGAN, yakni memilih atau menyaring
informasi (masalah, tema, ide, gagasan) yg menarik dari tema yg
didapat. Kemudian memikirkan, merenungkan, dan menafsirkan sesuai
dengan konteks, tujuan, dan pengetahuan yg dimiliki.
PENULISAN,
merupakan proses yg paling genting dan rumit. Penulisan ini mengerahkan
energi kreatifitas (kemampuan daya cipta), intuisi, dan imajinasi (peka
rasa dan cerdas membayangkan), serta pengalaman dan pengetahuan. Untuk
itulah, tahap penulisan hendaknya mencari dan menemukan kata ataupun
kalimat yg tepat, singkat, padat, indah, dan mengesankan. Hasilnya
kata-kata tersebut menjadi bermakna, terbentuk, tersusun, dan terbaca
sebagai puisi.
PERBAIKAN atau REVISI, yaitu pembacaan ulang
terhadap puisi yg telah diciptakan. Ketelitian dan kejelian untuk
mengoreksi rangkaian kata, kalimat, baris, bait, sangat dibutuhkan.
Kemudian, mengubah, mengganti, atau menyusun kembali setiap kata atau
kalimat yg tidak atau kurang tepat. Oleh karena itu, proses revisi atau
perbaikan ini terkadang memakan waktu yg cukup lama hingga puisi
tersebut telah dianggap ''menjadi'' tidak lagi dapat diubah atau
diperbaiki lagi oleh penulisnya.
Dalam
menulis puisi, yg pertama-tama dilakukan adalah menentukan tema. Tema
adalah pokok persoalan yg akan dikemukakan dalam puisi tersebut.jika sudah menemukan dan menentukan tema yg akan ditulis menjadi puisi, kita perlu mengembangkan tema itu.
Hal-hal yg akan dikemukakan dalan puisi
Hal-hal
yg akan dikemukakan dalam puisi itu dapat dicari melalui pemikiran atau
pengamatan. Secara mudah, misalnya kita akan menulis puisi yg
berhubungan dengan kehidupan seorang sahabat yg sedang patah semangat
karena menderita suatu penyakit.
Setelah menentukan masalah tema
tersebut kita akan melakukan pengamatan di lapangan tentang kehidupan
sang obyek. Dan dari hasil pengamatan itulah kemudian dipilih lalu
ditentukan mana-mana yg akan diungkapkan dalam puisi.
Dalam
mengungkapkan kata-kata ke bentuk puisi diperlukan pemilihan kata-kata
yg tepat, bukan hanya tepat maknanya melainkan juga harus tepat
bunyi-bunyinya. Penyusunan kata-kata itu harus sedemikian rupa sehingga
menimbulkan kesan estetis (indah). Selain itu, pendaya-gunaan majas dan
personifikasi harus diperhatikan agar puisi yg dibuat semakin bagus.
Menulis
puisi sangat bertolak-belakang dengan menulis artikel. Kalo dalam
penulisan artikel, kita di tuntut untuk menggunakan kata yg tegas dan
tidak berbelit-belit, maka dalam penulisan puisi adalah justru
sebaliknya. Kita dituntut untuk pandai meng-improvisasikan sebuah
keadaan menjadi rangkaian kata-kata yg enak dibaca dan penuh dengan
makna tersembunyi.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat
berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat
dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor through-hole (dibandingkan
dengan pita ukur sentimeter)
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis
(B), Emitor (E) dan Kolektot (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya
Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada
arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam
dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik
stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian
digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa
transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai
logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.Daftar isi
Cara kerja
semikonduktor
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi
yang serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah
gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan
diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah
menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak
memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai
isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan
mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion)
terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak
banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa
muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika
sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang
dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata
letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya
memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5
atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena
pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik).
Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa
muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk
membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit
paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole,
pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan
dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat
filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif
(hole).
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan
saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa
muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor.
Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah
semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping
silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N
tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik
oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan
meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak
kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah
terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan
terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu
dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari
transistor tersebut.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah
sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci
dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan
adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk
mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang
suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi
dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada
satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan
untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai
dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah inkompresible
(tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor,
listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping
dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.
Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh
pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar
adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah
depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut
diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis
dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang
disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan
dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari
sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.
Cara kerja
transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada
dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor
bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara
berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi
utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk
membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu
daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini
dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus
utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan
satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam
FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan
depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana
daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah
perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk
mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing
tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.
[sunting]
Simbol Transistor dari Berbagai Tipe
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan
banyak kategori:
Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic,
Surface Mount, IC, dan lain-lain
Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET,
VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC
(Integrated Circuit) dan lain-lain.
Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency,
RF transistor, Microwave, dan lain-lain
Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio,
Tegangan Tinggi, dan lain-lain
BJT
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua
jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua diode yang
terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga
terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal
basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada
terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai
penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis
biasanya dilambangkan dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk
transistor-transisor BJT.
FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan
Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau
Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET
membentuk sebuah diode dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan
Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi
solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah diode antara grid dan
katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion
mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya
menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan
depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan
dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET
sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan
source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua
mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan
drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik.
Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah
tipe depletion mode.
Senin, 12 Maret 2012
Kalimat langsung
Kalimat langsung adalahKalimat hasil kutipan pembicaaraan seseorang
persis seperti apa yang dikatakannya. contoh:
1. ” Kapan bukuku
kamu kembalikan ?“ tanya Samid.
2. ” Belikan saya mobil baru !“ pinta Tria.
3. ” Saya akan datang nanti malam,“ kata Hamid
4. Kata Dhani,” Coba kamu bantu saya menyelesaikan tugas ini!”
5. Kata Desmon.” Angel, nanti pulangnya saya antar !”
6. ” anak-anak, keluarkan buku Bahasa Indonesia. “ kata bu Aisyah.
7. “ berapa harga buku ini ? “ kata Alfin
8. Kata Neysa “ Kita akan mengikuti lomba melukis di Muara Enim “
9. Kata Desi “ wah.. di Prabumulih nanti ada konser Blink ! “
10.” Cari di kamus bahasa inggrisnya hotel, sekarang ! “
Kalimat
Tak Lansung.
Kalimat tidak langsung adalah kalimat
menyatakan isi ujaran orang ketiga tanpa mengulang kata-katanya contoh
1. Dhani mengatakan supaya saya membatu dia menyelesaikan tugas.
2. Ayah menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantornya.
3. Polisi menggertak tiga orang pencopet
yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.
4. Wartawan bertanya kepada Kadispen Polri tentang siapa- siapa yang menjadi
biang keladi bom Bali itu.
5. Lilis berkata kepada kakaknya bahwa
ia dipanggil ibu untuk makan.
6. Pak Fauzi menggambar seekor kupu-kupu .
7. Lembu tersebut nyaris jatuh kesungai pada saat dia makan di pinggir-pinggir
sungai tersebut.
8. Mantan miss Indonesia Angelina sondakh terlibat dalam kasus suap wisma atlet
di Palembang.
9. Salah satu siswa dari SMP Lematang lestari itu telah memenangkan olimpiade matematika tingkat nasional.
10. Ibu menyuruhku
untuk menjaga warung dan melayani pembeli dengan baik.
Ciri-ciri hidup tersebut adalah bernapas, bergerak, makan, mengeluarkan zat sisa, tumbuh, berkembangbiak, peka terhadap rangsang dan beradaptasi.
● Bernapas Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup.
Reaksi oksidasinya sebagai berikut : Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
● Bergerak Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Contohnya gerak daun menguncup, gerak batang menghadap cahaya, gerak akar mendekati sumber air serta gerak mekarnya bunga.
● Peka terhadap Rangsang Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada
MEASURE OF ANGLES
The unit measurement of angles is degree, which is denoted by . The measure of the angle for one rotation is .
One full rotation of minute hand of a wall clock is equal to 60
minutes. 1 minute is equal to 60 seconds. You can also find the same
thing on degree’s unit.
1 degree = 60 minutes, denoted by
1 minute = 60 seconds, denoted by
Example:
Solve the following problems.
1.
2.
3.
4.
5..
SOLUTION:
1. We have so that .
2. We have so that .
3. We have so that .
4. We have so that .
5. We have degrees, so that degrees =. 3. ADDITION AND SUBTRACTION ON ANGLES.
The followings should be considered whenever we want to add and subtract the angles.
The counterclockwise rotation of an angle results the positive value of its measure.
The clockwise rotation of an angle results the negative value of its measure.
1. Right Angle, i.e. an angle with the measure of 90 degrees.
Here these figure!
figure 1.Right Angle with its measure 90 degrees. figure 2. Right Angle with its symbol.
you can watch this VIDEO for right angle. http://go.webvideoplayer.com/webvideo.player?d0qMD2URzX6ONBCaFIWe
2. Acute angle, i.e.an angle with the measure is less than 90 degrees.
Here these figures.
figure 3. Area of Acute Angle.
figure 4. Every acute angle always less than 90 degrees.
You can watch this video. http://go.webvideoplayer.com/webvideo.player?Uz61gdumVZwYIvJb7Wao
3. Obtuse Angle,i.e. an angle with the measure is greater than 90 degrees but less than 180 degrees. Here these figures.
figure 5. Obtuse angle with measure more than 90 degrees but less than 180 degrees.
figure 6. Each obtuse angle always be more than 90 and less than 180 degrees.
You may see this VIDEO. http://go.webvideoplayer.com/webvideo.player?VEqgdv59lJPQYXcbwh47
4. Straight Angle, i.e. an angle with the measure 0f 180 degrees.
Here this figure.
figure 7. Straight Lines.
You may see this video. http://go.webvideoplayer.com/webvideo.player?P5hk6lwp1d8S3iZLKnjq
5. Reflex angle,i.e. an angle with the measure is greater than 180 degrees.
Here these figures.
figure 8. Each reflex angles always more than 180 degrees.
figure 9. Reflex angle with measure 248 degrees.
figure 10. Reflex angle with measure 311 degrees. FOR TRAIN YOUR BRAIN PLEASE KLIK.
4.DRAWING AND MEASURING THE ANGLES
We can measure an angle using protractor. You can see the protractor as the following picture.
Now, consider how to measure an angle by using protractor.
1. Consider the following .
2. Place the protractor on . Th e center of the protractor coincides with O and the horizontal line of the protractor coincides with OC as the picture in the following.
3. The picture above shows that coincides with number 130 degrees (outer scale) and 60 degrees (inner scale). The measure of is 130 degrees because it is measured by using inner scale.
You can watch this video to know how measure an angle that less than 180 degrees. http://go.webvideoplayer.com/webvideo.player?0jZSV2TBNpkdweY96IKW
You also can watch this video to measure an angle more than 180 degrees. http://go.webvideoplayer.com/webvideo.player?rymZEKQGef7WO9P1DjBX