Senin, 05 Maret 2012

SAKELAR



Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah.
 
Tiga macam saklar tekan/tombol

Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena alat ini bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian pengontrolan.
SAKLAR TOOGLE
Saklar toggle merupakan bentuk saklar yang paling sederhana, dioperasikan oleh sebuah tuas toggle yang dapat ditekan ke atas dan ke bawah. Menurut konvensinya, posisi tuas ke bawah mengindikasikan kondisi Off atau kontak saklar terputus, dan posisi tuas ke atas mengindikasikan kondisi On atau kontak saklar terhubung.
saklar toggle yang lebih besar memiliki dua buah tag terminal, yang mengindikasikan bahwa saklar-saklar ini memiliki kontak jenis single pole single throw atau satu kutub satu arah, yang biasanya disingkat dengan istilah saklar SPST.

Saklar-saklar toggle yang berukuran lebih kecil memiliki tiga buah tag terminal, yaitu kontak jenis single pole double throw atau satu kutub dua arah, biasanya disingkat dengan istilah saklar SPDT. Tag terminal yang berada ditengah adalah jalur arus bersama dan dapat membentuk kontak dengan salah satu dari kedua tag lainnya. Kontak-kontak semacam ini disebut sebagai kontak-kontak ganti changeover contact.

Saklar Rocker
Saklar rocker ini bekerja dengan cara yang sama seperti saklar toggle, dimana terdapat sebuah tuas yang dapat ditekan ke atas dan ke bawah. Tuas saklar-saklar ini biasanya disebut dengan tuas rocker, bentuknya seperti tombol bel listrik.

Umumnya terdapat dua buah angka pada tuas rocker, angka 1 dan 0. Apabila tuas ditekan pada angka 1, mengindikasikan bahwa saklar dalam posisi On, dan bila tuas ditekan pada angka 0, mengindikasikan saklar dalam posisi Off.

Contoh saklar rocker seperti yang terlihat dibawah ini

Saklar Geser
Saklar-saklar geser digunakan untuk tujuan-tujuan yang sama dengan penggunaan saklar toggle, namun jenis ini dioperasikan dengan menggunakan sebuah kenop geser.

Saklar Kunci
Saklar kunci merupakan jenis saklar yang hanya dapat dihidupkan dan dimatikan dengan menggunakan sebuah kunci. Hanya pasangan kunci dan alat pengunci yang tepat yang dapat digunakan untuk mengoperasikan saklar. Saklar-saklar kunci dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi, seperti rangkaian kontrol listrik dalam industri.
Saklar Geser
Saklar-saklar geser digunakan untuk tujuan-tujuan yang sama dengan penggunaan saklar toggle, namun jenis ini dioperasikan dengan menggunakan sebuah kenop geser.

Kapasitor / Kondensator
gambar : wujud asli kapasitor / ELCO

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
gambar : kondensator dan simbol


Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.

Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi :
Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
Kondensator elektrolit (Electrolit Condenser = Elco)
Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)
gambar : kapasitor berkapasitar kecil

Kapasitansi

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :

Q = C.V
ket :
Q = Muatan elektron dalam C (coulombs)
C = Nilai kapasitansi dalam F (farads)
V = Besar tegangan dalam V (volt)

Untuk rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6 F), nF (10-9 F) dan pF (10-12 F). Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100pF.

1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
1 µF = 10-6 F
1 nF = 10-9 F
1 pF = 10-12 F

Fungsi kapasitor adalah sebagai berikut :
Sebagai filter (penyaring) dalam rangkaian Power Supply,
Sebagai Pembangkit frekuensi dalam rangkaian antena ataupun dalam rangkaian lainnya,
Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain,
Menghilangkan Loncatan api (bouncing) bila saklar dari beban di pasang.
Menghemat daya listrik,
Meredam Noise, dll
Tipe Kapasitor :
Kapasitor Electrostatic
Kapasitor Electrolytic
Kapasitor Electrochemical

Tegangan Kerja (working voltage)

Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor masih dapat bekerja dengan baik. Para elektro- mania barangkali pernah mengalami kapasitor yang meledak karena kelebihan tegangan. Misalnya kapasitor 10uF/25V, maka tegangan yang bisa diberikan tidak boleh melebihi 25 volt dc. Jika kita memaksakannya, maka kapsitor itu akan meledak karena dia tidak bekerja pada tegangan kerjanya.Umumnya kapasitor-kapasitor polar bekerja pada tegangan DC dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan AC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar